Wagub Victor Mailangkay, Pemimpin Peduli yang Selalu Hadir Melindungi Warga Pesisir

Johannes Victor Mailangkay. (ist)

Saat sebagian besar warga Manado masih tertidur, Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Utara (Sulut) Dr Johannes Victor Mailangkay, SH MH telah memulai hari dengan langkah yang mencerminkan karakter kepemimpinannya, sederhana, nyata, dan penuh kepedulian, Minggu (7/12/2025).

Tanpa sorotan kamera maupun rangkaian seremoni, ia berjalan kaki dari Rumah Dinas Bumi Beringin menuju kawasan pesisir Megamas pada pukul 05.30 WITA, semata-mata untuk memastikan keselamatan warga yang tinggal di garis terdepan menghadapi perubahan cuaca.

Langkah paginya yang senyap itu tidak hanya menunjukkan rutinitas seorang pejabat publik, tetapi juga menegaskan kualitas seorang pemimpin yang benar-benar hadir untuk rakyatnya.

Udara lembap, langit mendung, dan aroma laut yang kuat menjadi latar kehadiran Mailangkay di tengah kawasan yang mulai menunjukkan tanda-tanda musim pancaroba.

Ditemani sespri dan ajudannya, Wagub tampak menapaki trotoar dengan ritme tenang, memeriksa satu demi satu titik pesisir yang berpotensi terdampak gelombang kuat.

Tidak ada protokoler berlebihan, hanya seorang pemimpin yang ingin melihat dengan mata dan hatinya sendiri apa yang sedang dihadapi masyarakat.

Setibanya di Megamas, Mailangkay berdiri mengamati lautan.

Gelombang yang sejak dini hari menghantam batu pemecah ombak menunjukkan intensitas yang meningkat.

Ia melihat bagaimana permukaan dermaga yang basah bisa menjadi ancaman bagi pengunjung maupun pelaku UMKM di sepanjang kawasan itu.

Di momen itu, ia mengungkapkan kekhawatirannya, sekaligus penegasan komitmennya.

“Kondisi cuaca mulai berubah, dan ini harus menjadi perhatian kita semua,” tuturnya sambil memandang garis cakrawala.

Tak cukup sampai di situ, ia menambahkan pesan yang menggambarkan betapa kuat empatinya terhadap warga pesisir.

“Ketika cuaca berubah, warga pesisir adalah yang pertama merasakan dampaknya. Mereka harus kita jaga.”

Kehadiran Mailangkay di lokasi rawan ini memperlihatkan kualitas yang jarang ditemukan, kesiapsiagaan tanpa diminta, tindakan tanpa menunggu laporan, dan kepekaan yang tidak bergantung pada panggung resmi.

Banyak pejabat mungkin baru bergerak setelah laporan disusun, tetapi Mailangkay memilih turun langsung sebelum masalah muncul.

Sebuah teladan yang membuatnya dikenal luas sebagai pemimpin yang mengutamakan keselamatan warganya lebih dari segala hal.

Mailangkay memeriksa area UMKM, sudut-sudut yang rentan tergenang saat gelombang pasang, hingga jalur-jalur yang sering menjadi aliran air laut.

“Saya ingin memastikan semuanya berada dalam kondisi aman, atau setidaknya dalam pemantauan yang ketat,” tegasnya.

Langkah sederhana itu mencerminkan kelas kepemimpinan yang ia bangun: pemimpin yang tidak hanya bekerja dari balik meja, tetapi hadir di lapangan, memeriksa, mendengar, dan merasakan langsung apa yang dirasakan rakyatnya.

Di musim pancaroba yang kerap membawa ketidakpastian, kehadiran seorang wakil gubernur di pesisir saat fajar adalah bukti nyata bahwa Sulut memiliki pemimpin yang benar-benar peduli terhadap keselamatan masyarakat.

Kehadiran Mailangkay memberi ketenangan bagi banyak warga, seakan memastikan bahwa pemerintah provinsi ada bersama mereka menghadapi tantangan cuaca yang tidak menentu.

Pagi itu, di antara debur ombak dan udara lembap pesisir Manado, Victor Mailangkay kembali menunjukkan bahwa kepemimpinan adalah tentang hadir, peduli, dan bekerja sungguh-sungguh untuk rakyat. (adve/diskominfosulut)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *