Oleh : Bert Toar Polii
Swiss negara baru yang langsung menjadi salah satu favorit juara Bermuda Bowl 2022 yang akan berlangsung di Salsomagiore Terme, Italia pada tanggal 27 Maret – 9 April 2022.
Ini terjadi karena disponsori oleh Pieere Zimmerman seorang konglomerat asal Swiss yang menggemari olahraga bridge.
Pieere sebelumnya membawa Monacco ke level atas tingkat dunia karena ia mengontrak dua pasangan terkuat dunia Helgemo/Helness dari Norwegia dan Fantoni Nunnes dari Italia serta coach Krzystov Martens dari Polandia yang juga merangkap sebagai pemain. Ini dimulai tahun 2011 dan berakhir 2016.
Pada tahun 2017 Pieere kemudian kembali ingin membela negara asalnya dan ia membentuk tim baru bersama Sjoert Brink/Bas Drijver dari Belanda bersama Piotr Garwys/Michal Klukowski dari Polandia.
Kedua pasangan ini pernah menjadi juara dunia bersama negara asalnya.
Sesuai aturan World Bridge Federation hal ini bisa terjadi. Syarat utamanya pemain yang pindah harus dua tahun tidak bermain untuk negara asalnya.
Ketika di wawancara di Kejuaraan Dunia 2019 di Wuhan, Pieere yang selama ini berpasangan dengan Frank Multon pemain Perancis yang ikut pindah ke Monacco menyatakan Frank tidak ikut pindah ke Swiss sehingga ia akan kembali berpasangan dengan partner lamanya Fernando Piedra yang juga bekerja di kantornya.
Pelatih mereka Krzystov Martens yang juga sempat melatih tim nasional Asian Games 2018 Indonesia tetap dipertahankan. Namun Krzystov tidak ikut pindah ke Swiss tetap Monacco.
Selain Swiss ada beberapa negara yang akan menjadi pesaing terutama saat melaju ke babak knock-out 8 besar.
Penulis setuju dengan pendapat Pieere dalam event seperti Bermuda Bowl target utama adalah lolos ke babak 8 besar dulu. Selanjutnya di babak knock-out semua kemungkinan bisa terjadi.
Menurut penulis ada beberapa tim yang berpeluang lolos ke babak 8 besar dan karena peserta dari Eropa begitu banyak akibat mengganti negara-negara yang mundur karena pandeni covid-19, maka 8 besar akan dikuasai 2 tim dari Amerika Serikat dan sisanya dari Eropa.
Tim dari Eropa seperti tuan rumah Italia yang masih bertumpu pada dua pasangan Giorgio Duboin/Agustin Madala dan Alfredo Versace/Lorenzo Lauria sepertinya akan lolos.
Kemudian ada Norwegia yang kembali diperkuat Tor Helness/Geir Helgemo serta pemain lama Terje AA yang berpasangan Allan Livgard dan Boye Brogeland dengan Christian Bakke.
Belanda dan Polandia walaupun sudah ditinggal pasangan terbaiknya ke Swiss tetap saja masih tim kuat karena mereka memiliki banyak pasangan setara. Selain 5 negara Eropa diatas masih ada kuda hitam Isreal dan Denmark.
Dari Amerika Serikat jelas kedua tim yang mewakili pasti tim yang kuat. Tim USA 1 bermaterikan Eric Greco/Geoff Hampson, Bobby Levin/Steve Winsten merupakan kombinasi pasangan tua muda yang sangat berbahaya saat ini. Ditambah sponsor Nick Nickel yang berpasangan dengan Ralph Katz serta diperkuat tim pelatih Erick Kokish asal Kanada yang juga pernah melatih di Indonesia dan asisten pelatih Noberto Bocchi asal Italia maka tim ini juga menjadi salah satu favorit juara.
Rumor yang beredar Noberto Bocchi tidak ingin memperkuat Italia karena akan berpindah negara, Boccchi saat ini berpasangan dengan Antonio Sementa yang ketika mudanya sempat dating bertanding di Indonesia mengikuti Jasa Marga Cup beberapa puluh tahun yang lalu.
Tim USA 2 yang diperkuat sebagian besar pemain muda juga patut diperhitungkan. Kecuali sponsor Warren Spector, kelima pemainnya lainnya mulai sebagai pemain junior. Namun Warren Spector juga berpasangan dengan pemain muda Gavin Wolpert yang sebelumnya bermain untuk Kanada. Ada Jhon Kranyak juara dunia junior 2001 sebagai motor tim yang luwes berpasangan dengan siapa saja.
Kranyak berpasangan dengan sesame junior Vincent Demuy yang saat junior mewakili Kanada. Pasangan ketiga adalah mantan pemain junior Jhon Hurd dan Kevin Bathurst.
Dari luar Eropa dan Amerika Serikat mungkin yang bisa menjadi kuda hitam adalah tim Australia yang sebagian pemainnya baru saja menjuarai 60th Gold Coast Congress di Gold Coast akhir Februari lalu.
60th Gold Coast Congress adalah turnamen besar pertama di Australia yang dilakukan secara Face to Face (F2F). Sayang memang tidak ada tim kuat dari Zone VI karena China, Jepang yang seharusnya lolos mengundurkan diri. (*)