Cap Tikus 1978 Hadir di Bandara Sam Ratulangi Manado

Lounge Cap Tikus 1978 di Bandara Sam Ratulangi Manado. (foto: ist)

NPM, MANADO – PT Jobubu Jarum Minahasa (JJM) mengembangkan sayap bisnisnya.

JJM menghadirkan Cap Tikus 1978 Lounge & Store di Bandara Sam Ratulangi Manado.

Lounge yang berada di terminal keberangkatan itu segera dibuka dalam waktu dekat.

Direktur JJM, Audy Lieke, mengatakan pihaknya berencana membuka Lounge pada 24 September 2022.

Berkenaan dengan HUT ke-58 Provinsi Sulawesi Utara yang jatuh pada 23 September.

“Ini kami persembahkan untuk masyarakat Bumi Nyiur Melambai,” kata Audi Lieke, Selasa (20/9/2022).

Pihaknya berencana, Cap Tikus 1978 Lounge & Store itu akan diresmikan Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey.

Kabar baik lainnya, Cap Tikus 1978 memberikan penawaran menarik dalam rangka opening lounge and store nanti.

“Untuk para pengunjung dan penumpang pesawat yang akan melakukan perjalanan, ada diskon dan suvenir unik dari Cap Tikus 1978,” kata Lieke.

Dibukanya Cap Tikus 1978 Lounge & Store ini bakal jadi kebanggaan warga Sulawesi Utara.

Cap Tikus adalah identitas dan kearifan lokal Sulawesi Utara.

PT JJM memberi ruang bagi masyarakat Sulawesi Utara untuk merasa memiliki dan bangga dengan produk ini.

“Cap Tikus Lounge & Store ini adalah persembahan kami untuk HUT ke-58 Sulawesi Utara,” kata Lieke.

Cap Tikus 1978 merupakan produk ikonik dan kebanggaan masyarakat Sulawesi Utara.

Industri Cap Tikus 1978 memberi kesejahteraan kepada 30 ribuan petani Cap Tikus di Minahasa raya.

Lebih membanggakan lagi, kini PT Jobubu Jarum Minahasa sudah masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menjadi perusahaan go public atau terbuka sejak 18 Agustus 2022.

Artinya, JJM menjadi perusahaan pertama dari Sulawesi Utara yang melantai di pasar saham.

Cap Tikus 1978 merupakan pembayar cukai terbesar dan patuh pajak serta menjadi mitra Bea Cukai.

Saat ini produk Cap Tikus 1978 yang legal sudah ada di hampir semua provinsi dan memiliki 20 ribu outlet.

Selain Cap Tikus 1978, JJM juga memiliki produk lainnya yakni Daebak Soju, Daebak Sparks, serta hand sanitizer Dr Vikers.

Lieke menambahkan, pihaknya berterima kasih atas bimbingan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Pemkab Minahasa Selatan.

Sebelumnya, Olly Dondokambey mengungkapkan, Cap Tikus adalah produk kearifan lokal.

Upaya JJM yang meletakkan Cap Tikus merupakan terobosan untuk memberi nilai tambah.

“Dengan menjadi legal, produk ini nilai ekonominya lebih tinggi. Produksi yang konstan memberi dampak positif bagi petani Cap Tikus,” kata Olly. (*/don)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *