NUSA PENIDA – Nusa Penida adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah tenggara Bali, Indonesia. Pulau ini merupakan bagian dari tiga pulau kecil yang juga meliputi Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan.
Meski tidak sepopuler Bali, namun pulau ini memiliki keindahan alam yang tak kalah menarik. Salah satu wisata Nusa Penida yang menjadi andalan dan daya tarik adalah objek pantai.
Pulau ini juga memilki wisata Selam atau sering disebut juga diving adalah salah satu kegiatan rekreasi dibawah air menggunakan peralatan selam dengan peralatan selam yang umumnya digunakan antara lain tabung oksigen, selang udara, regulator, bcd (bouyancy control device) dan pakaian selam (wetsuit).
Dalam wisata selam penyelam biasanya menjelajahi keindahan bawah laut seperti terumbu karang, biota laut, bangkai kapal, dan berbagai objek menarik lainnya seperti melihat aktivitas dari berbagai jenis ikan salah satunya ikan Manta Ray yang berada di salah satu lokasi penyelaman diperairan Nusa Penida bali. (Suriadarma 2013).
Hal ini menarik perhatian Vesty Like Sambeka S.Pi M.Si, Meiske Sangian, SPi, MSi dan Easter Tulung, SIK, MS, Dosen Polimdo Manado mengadakan penelitian dengan Topik Mengenal Perilaku Unik Ikan Manta Ray (Manta Alfredy) di Dive Site Manta Point Nusa Penida Bali.
Perairan pulau Nusa Penida terkenal dengan kawasan selamnya ada 22 lokasi penyelaman dan menurut salah satu dive center terbesar disanur lokasi dive site Manta point menjadi lokasi penyelaman yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara dikarenakan Ikan Manta Ray (Manta alfredy) mendiami perairan Nusa Penida. (L.W. Sanjaya 2015).
Pada bulan November 2009, ditemukan beragam jenis biota laut dan ekosistem hutan yaitu Terumbu karang (Fringing Reef), Hutan Bakau (Mangrove), Ikan Pari Manta (Manta Ray Manta alfredy), Ikan Mola-Mola (Sunfish), Penyu (Sea Turtle), Lumba-Lumba (Dolphin), Hiu (Shark), Paus (Whale) diperairan Nusa Penida Bali.
Biota laut yang paling banyak diminati dan paling menarik yaitu Ikan Manta Ray (Manta alfredy) di dive site Manta Point, karena hanya dengan snorkeling pun bisa melihat keindahan ikan yang tenang, dan tidak membahayakan bagi wisatawan yang diving maupun snorkeling dilokasi.
Manta Ray (Manta alfredy) tidak memiliki sengatan beracun yang dimiliki banyak kerabatnya seperti pari manta pasir. (Rurak 2009).
Manta Ray memiliki warna yang bervariasi, mulai dari hitam, biru keabu-abuan, coklat, hingga nyaris putih atau hitam. Pola warna pada tubuh Manta Ray juga bervariasi ada yang ditemukan di bagian perairan timur bagian bawah tubuhnya berwarna dominan hitam.
Sementara jenis Manta Ray ditemukan di perairan barat, warna bagian bawah tubuhnya pucat.
Belum diketahui fungsi dan penyebab dari pewarnaan bervariasi itu, tetapi memudahkan para ilmuwan untuk membedakan Manta Ray dari wilayah yang satu dan lainnya.
Terdapat juga Manta Ray yang memiliki semacam pola dibagian bahu serta bawah tubuhnya dan pola-pola berbeda pada setiap individu Manta Ray sehingga dianggap mirip dengan sidik jari pada manusia. (Evgeny, 2010).
Manta Ray merupakan planktivora atau hewan yang memakan organisme mikroskopis terutama zooplankton.
Pada penelitian di perairan Meksiko dan Karibia, Manta Ray diketahui memakan ikan dan udang kecil serta telur ikan.
Manta Ray makan dengan cara menyaring lewat insang filter feeder. Sirip depan (cephalic lobes) membantunya dalam meningkatkan efisiensi, dengan mengalirkan air kedalam mulut dan memasukkan lebih banyak plankton.
Insang mengalirkan air ke luar, menyaring plankton dan mendistribusikannya ke dalam tubuh.
Manta Ray dapat menyesuaikan cara makan dengan kondisi lingkungan, jika zooplankton terdapat di kolom perairan maka Manta Ray akan berenang dengan mulut terbuka, jika zooplankton terkonsentrasi pada suatu tempat mereka berenang, melompat.
Bahkan, berputar untuk mendapatkan kantung makanan yang melimpah.
Jika zooplankton terkonsentrasi di dasar perairan mereka akan menghisapnya dengan mulut terbuka, dan jika zooplankton terkonsentrasi di permukaan mereka akan melakukan gerakan cepat ke permukaan atau “torpedoing”.
Kemunculan plankton di perairan terbuka banyak terjadi di sekitar zona upwelling dan kumpulan pulau-pulau.
Upwelling yang membawa banyak nutrisi disebarkan oleh angin kemudian menciptakan kondisi yang sesuai untuk peningkatan kesuburan perairan yang menjadikan area tersebut sebagai feeding area bagi Pari Manta Ray. (Lolaroh A. 2019).
Manta Ray adalah salah satu ikan yang memiliki ukuran besar dan ikan yang sangat indah ketika dilihat saat sedang berenang.
Keindahan perilaku aktivitas yang unik dan cara berenang mereka, dengan sirip dada atas dan kebawah yang melenggang dengan elegan yang membuat penulis mengangkat judul Tugas Akhir “Perilaku Unik Ikan Manta Ray (Manta alfredy) di Dive Site Manta Point Nusa Penida Bali”. (*/red)