NPM, MANADO – Sekdaprov Sulut, Praseno Hadi menghadiri Raker Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) di Hotel Four Point Manado, Kamis (9/6/2022).
Sekdaprov mendukung upaya-upaya yang tengah digalakkan Pemerintah Indonesia.
Kata Praseno Hadi, Sulut sebagai daerah penghasil energi melakukan upaya-upaya konstruktif mengambil bagian dalam mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
Tahun 2022 ini, total pembangkit listrik yang ada di Sulut sebesar 524 MW, bauran energi terbarukan mengambil bagian sebesar 37,19%.
Dimana lebih besar daripada target nasional sebesar 23% pada tahun 2025.
“Realisasinya adalah potensi panas bumi sebesar 22,88% atau 120 MW; Hydro/Air sebesar 11,31% atau 59,34 MW Surya/Matahari sebesar 2,98% atau 15,64 MW dan Angin sebesar 0,02% atau 0,08 MW,” ujarnya.
Saat ini, Pemprov Sulut bersama PLN dan Pertamina Geothermal Energi Area Lahendong tengah mendorong kinerja untuk menambah kapasitas yang ada.
Karena potensi panas bumi yang masih besar. Juga pembangkit energi terbarukan lainnya seperti Danau Tondano berpotensi dijadikan PLTS Terapung berkapasitas 223 MW.
“Saya menaruh harapan, Rapat Kerja ADPMET dioptimalkan untuk saling memberi masukan dan saran,” ujarnya.
“Ini guna mengembangkan pengusahaan di bidang migas dan energi terbarukan dalam mendukung percepatan program transisi energi, termasuk transisi keuangan untuk menuju ekonomi hijau,” pungkasnya. (don)