Kisah Bos Maskapai SAM Air, Dulunya Kondektur Bus

Wagus Hidayat. (foto: dok)

NPM, Manado – Pesawat Semuwa Aviasi Mandiri (SAM) Air adalah maskapai yang melayani penerbangan perintis di wilayah timur Indonesia.

Pemiliknya adalah Wagus Hidayat yang juga memiliki perusahaan bernama PT Semuwa Group.

Pemilik SAM Air dulunya pernah menjadi kondektur bus di Makassar yang dilakoninya pada awal dekade 1990-an.

Dilansir tribunnews.com, Wagus Hidayat mencoba merintis jejak Susi Pudjiastuti yang merupakan pemilik Susi Air.

Pada September 2019, SAM Air telah mendapatkan izin terbang dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara pada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan.

SAM Air mendapatkan sertifikat Air Operator Certificate (AOC) dari Otoritas Penerbangan Nasional (ANA) atau Direktorat Jenderal (Dirjen) Penerbangan Sipil dan resmi mandiri.

Bukan tanpa alasan mengapa Wagus Hidayat memilih terjun di dunia aviasi. Ia mengikuti jejak sang kakak yang menjadi pramugari di Trigana Air.

Hampir satu dekade, dia belajar seluk beluk mengurus maskapai. Di samping itu, dia juga merintis usaha jadi pedagang.

Karena motivasi ingin maju, Wagus Hidayat pun belajar jadi pilot pada 2015. Ia memilih Genesa Flight Academy di Jakarta Timur.

Pada 2017, dia melihat ada peluang. Enggang Air Services, perusahaan maskapai milik Oesman Sapta Oddang (OSO) dilirik.

Sejak di-launching pada September 2019, Semuwa Group sudah menjadi kelompok usaha.

Mulai dari jualan kebutuhan pokok, bisnis jasa cuci mobil, konstruksi, media, dan kuliner.

Pada 2021, PT SAM Air mempekerjakan 70 karyawan, 20 di antaranya anak Papua.

Pacu Pertumbuhan Ekonomi Daerah Sulut

Penerbangan perintis melalui moda transportasi SAM Air memiliki prospek cerah karena akan memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat di Sulawesi Utara.

“Penerbangan perintis ini akan memacu pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah,” kata Wakil Gubernur Drs Steven OE Kandouw saat meresmikan penerbangan perintis perdana SAM Air dari Bandara Sam Ratulangi Manado ke Sitaro, Naha Sangihe, Melonguane, Miangas (PP) di Bandara SAM Ratulangi Manado, Senin (19/02/2024) pagi.

Penerbangan perintis ini bukti kehadiran pemerintah di tengah-tengah masyarakat, apalagi masyarakat di daerah.

“Terimakasih atas keterlibatan semua stakeholder. Karena kita tahu persis, sekalipun kabupaten Sitaro gabung dengan Pemerintah Provinsi, tidak akan terealisasi,” kata Wagub. (*/don)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *