NPM, Tomohon — Rapat Pleno Diperluas Partai Golongan Karya (Golkar) Tomohon menghasilkan sejumlah keputusan, pada Sabtu (2/3/2024) pekan lalu.
Rapat Pleno yang dihadiri para pengurus harian, pengurus pleno dan para ketua kecamatan ini, mendukung pencalonan Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Selain mendukung pencalonan Airlangga, juga memutuskan penolakan terhadap Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar.
Meminta Airlangga Hartarto untuk mencalonkan kembali sebagai ketua umum.
Partai Golkar Kota Tomohon juga menolak Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Partai Golkar Provinsi Sulawesi Utara dan Partai Golkar Kota Tomohon.
Selain itu, meminta agar calon kepala daerah kabupaten dan kota dari Partai Golkar adalah orang yang direkomendasikan oleh DPD 2 dan DPD 1 dalam Pemilhan Kepala Daerah (Pilkada) November 2024 mendatang, serta sejumlah rekomendasi lainnya.
Antara lain mendukung Ketua DPD I Partai Golkar Sulut Christiany Eugenia Paruntu untuk kembali menjadi Ketua Partai Golkar Sulut.
Ketua DPD II Partai Golkar Kota Tomohon Ir Miky Junita Linda Wenur MAP (MJLW) mengatakan, rapat pleno yang dilaksanakan sangat penting.
Selain sebagai mengevaluasi hasil pemilihan presiden dan dan wakil presiden, juga pemilihan calon anggota legislatif.
“Ini kami laksanakan setelah selesai rekapitulasi penghitungan perolehan suara pemilihan presiden dan wakil presiden serta pemilihan calon anggota legilsatif,” kata Wenur.
Selain evaluasi, lanjut MJLW, ditentukan langkah-langkah strategis menyambut pemilihan kepala daerah November 2024 mendatang yang segera memasuki tahapan.
Diketahui, pada Pemilu 2024, untuk pemilihan calon presiden dan wakil presiden, di Kota Tomohon memberikan hasil positif setelah calon yang diusung Partai Golkar bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM) yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, berhasil menang dengan jumlah suara 51.734 dari 69.199 suara sah atau 74,76 persen.
Sedangkan untuk calon anggota DPRD Kota Tomohon, seperti kabupaten dan kota lainnya di Sulawesi Utara, mengalami penurunan.
Untuk Kota Tomohon dari sebelumnya 10 kursi, menjadi 7 kursi.
Namun, jumlah ini dibanding daerah lain masih lebih baik, karena masih bisa membentuk satu fraksi sehingga dalam pemilihan kepala daerah nanti bisa mengusung calon sendiri, serta masih menjadi pimpinan DPRD.
“Kita sudah maksimal. Ditengah tekanan, intimidasi dan perlakuan lainnya dari penguasa, kita masih bisa memperoleh hasil seperti itu,’’ kata MJLW diamini peserta rapat pleno.
Menatap kedepan tambah MJLW, segenap kader serta pengurus Partai Golkar harus solid.
Karena, dengan persatuan yang kuat, tentunya akan memberikan hasil yang baik.
“Kita bertekad memenangkan pemilihan kepala daerah November mendatang,’’ kunci Ketua DPRD Kota Tomohon periode 2014 – 2019 ini. (mhk)