Manado  

Reeformers Terus Bergerak Kampanyekan Pelestarian Terumbu Karang dan Akosistem

Rafael Angouw

NPM, MANADO – Keberlanjutan laut adalah keberlanjutan hidup manusia.

Kalimat itu jadi pijakan aksi kepedulian lingkungan Reeformers, Yayasan Pelestari Karang Nusantara berbasis di Manado, Sulawesi Utara.

“Terumbu karang penghasil O2 (oksigen) terbesar. 50 persen oksigen di bumi itu dari laut,” kata Founder Reeformers, Rafael Angouw dalam talkshow puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) di Atrium Megamall Manado, Sabtu 22 Oktober 2022 sore.

Berangkat dari fakta tadi, Reeformers bergerak mengkampanyekan pelestarian terumbu karang dan ekosistemnya.

Langkah mulia itu dimulai dari Manado, Sulawesi Utara. Hal pertama yang dilakukan adalah transplantasi karang.

“Kami mengawalnya sejak Januari 2022 dan karang yang kami tanam sekarang tumbuh dan dirawat,” kata Rafael.

Agar tak merusak karang, anakan diambil dari karang hasil transplantasi. Bukan dari karang hidup yang tumbuh natural.

Tak sekadar menanam, Reeformers juga melakukan monitoring dan pengawasan. Anakan karang yang yang ditanam dipantau pertumbuhannya.

Monitoring setiap satu bulan sekali juga sekaligus pembersihan dari sampah dan sedimen.

“Kami rutin melaporkan secara terbuka pertumbuhan karang yang ditanam,” kata Rafael yang pernah tampil di Forum SDGs 2022.

Reeformers telah menanam sedikitnya 1.700 anakan karang di spot yang berada 150 meter dari Pantai Malalayang Manado.

“Sekarang itu jadi habitat ikan, ekosistem baru mulai terbentuk di sana dan pastinya jadi spot diving menarik,” kata anak muda ini.

Reeformers pasang target, dalam 3-5 tahun mendatang spot yang dikelola sudah bisa jadi destinasi wisata menarik.

Reeformers punya mimpi, lewat aksi mereka nelayan kecil di Teluk Manado pun mendapat berkah dari apa yang mereka mulai.

Rafael lebih jauh menjelaskan, perubahan iklim dewasa ini perlu dihadapi dengan aksi konkrit demi kelangsungan manusia dan mahluk hidup lainnya.

Indonesia yang memiliki wilayah sebagian besar laut punya peran besar untuk misi itu.

Mengacu Sustainable Development Goals (SDGs), apa yang digagas Reeformers bertujuan mendorong pertumbuhan sektor pariwisata.

Reeformers merehebilitasi karang, menghadirkan habitat baru bagi biota laut.

“Ini akan mendorong keanekaragaman hayati. Otomatis akan ada pertumbuhan ekonomi nanti,” katanya

Kemudian, sebagaimana SDGs poin 13, aksi Reeformers ini bagian dari upaya membantu mengimbangi jejak karbon.

“Karang menyerap C02 bumi dan mengeluarkan oksigen,” ujar dia.

Langkah lain Reeformers ialah mengajak mereka yang peduli untuk bersama-sama menamam karang. Bahkan bisa mengadopsinya.

Reeformers pun mengajak pecinta lingkungan, wisatawan untuk menikmati keindahan terumbu karang hasil transplantasi dalam ecodive trip.

Sambil menikmati keindahan alam bawah laut, anda bisa turut berdonasi aksi pelestarian karang.

“Kegiatan berkala kita ialah bersih pantai dan laut dari sampah plastik. Sampah yang kita kumpulkan dibawa ke tempat daur ulang,” jelasnya.

Tanpa kita sadari, Reeformers telah mengawali praktik ekonomi berbasis ESG (Environmental, Social and Governance).

Semua usaha apapun itu, pada akhirnya harus mengacu pada tata kelola yang mengedepankan pelestarian lingkungan hidup demi keberlanjutan.

Amelia Tungka, satu di antara pecinta laut salut dengan aksi Reeformers.

Ia menilai apa yang diinisiasi Reeformers pantas dijadikan contoh bagi anak-anak muda di Sulawesi Utara.

“Sudah sangat baik, konsepnya tak sekadar menanam karang. Sudah punya visi dan pemberdayaan ekonomi,” kata Amelia yang bergabung sebagai reef adopter (pengadopsi karang).

Mau kenal lebih dekat, belajar dan membantu aksi Reeformers, bisa lewat Instagram @reeformers.id dan situs Reeformers.org. (don)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *