NEW POSKO MANADO, MINAHASA – Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) XIII/Merdeka Mayjen TNI Alfred Denny Tuejeh bersama Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah XIII/Merdeka Cicilia Evie mengunjungi Komando Distrik Militer (Kodim) 1302/Minahasa, Kamis (17/3/2022).
Pangdam Tuejeh yang didampingi Kasdam XIII/Merdeka Brigjen TNI Wirana P. Budi dan Danrem 131/Santiago Brigjen TNI Mukhlis disambut Dandim 1302/Minahasa Letkol Inf Ircham Effendi dan Bupati Minahasa Dr Ir Royke Roring serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Minahasa, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara dan Kota Tomohon.
Kepada prajurit dan Persit di Kodim 1302/Minahasa, Pangdam merasa senang berkunjung ke Kodim 1302/Minahasa yang merupakan kampung halamannya.
“Saya tinggal dan besar di Kelurahan Tataaran 2. Jadi, tidak bermimpi bisa datang ke sini sebagai Panglima,” ucap Tuejeh.
Lulusan Akmil 1988 ini pun bercerita kisahnya sebelum menjadi Tentara Negara Indonesia (TNI). “Dulu saat melintas ke Kodim 1302/Minahasa ada rasa takut. Rasa-rasanya mau buang air kecil,” kenang Jenderal Bintang Dua kelahiran 5 Desember 1965 ini.
Mantan Wakil Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat ini berpesan kepada personil Kodim 1302/Minahasa untuk menjaga hubungan baik dengan istri dan menjaga anak-anak.
“Sedangkan untuk istri prajurit, layani suami dengan baik. Ciptakan keluarga yang bahagia dan tak lupa selalu bersyukur,” imbau Pangdam.
Tak lupa Pangdam Tuejeh menitipkan pesan dari Kepala Staf Angkatan Daerah (Kasad) yang mengucapkan terima kasih kepada seluruh prajurit, mulai dari Danramil hingga Babinsa yang mensuksekan program pemerintah dalam pencegahan COVID-19.
“Mari bantu pemerintah dalam proses pemulihan ekonomi saat ini. Namun, harus diingat pandemi COVID-19 belum berakhir. Harus terus dipatuhi penerapan protokol kesehatan,” pintanya.
Ia pun menegaskan kepada seluruh jajarannya untuk mencegah paham radikal atau oknum yang membuat kacau.
“Danramil dan Babinsa harus menjaga wilayah binaanya. Bila ada yang membuat kekacauan, kalian orang yang pertama yang menentang,” pungkas Tuejeh. (mhk)