NPM, Tomohon – Puluhan siswa-siswi SMKS Kristen 1 Tomohon yang tergabung dalam pengurus OSIS, mengikuti pelatihan jurnalistik siswa yang diselenggarakan oleh Jurnalis Pendidikan Sulut (JPS), Jumat (09/06/2023).
Pelatihan Jurnalistik yang bekerjasama dengan Jurnalis Pendidikan Sulut (JPS) ini dibuka langsung oleh Kepala SMKS Kristen 1 Tomohon Altje Liuw SPd MPd didampingi Wakil Kepala Sekolah urusan Kurikulum, Ritje Langkay SPd.
“Sebagai SMK apalagi sudah menjadi SMK Pusat Keunggulan, maka pelatihan kali ini sangat penting untuk pengetahuan serta ketrampilan siswa dalam hal literasi menulis dan juga mengenali dan menangkal informasi hoaks,” ujar kepsek.
Kata kepsek, pelatihan jurnalistik siswa ini juga sebagai bagian dari kemampuan literasi serta penguatan profil pelajar pancasila bagi siswa.
“Ini sagat penting bagi para siswa, juga terkait dengan kemampuan menulis,” sebutnya.
Disampaikannya juga, bahwa soal menangkal informasi hoax juga sangat penting bagi para siswa apalagi dengan perkembangan teknologi saat ini.
“Kalau mereka sudah paham maka akan terhindar dari jeratan UU ITE,” terang kepsek.
Kepsek berharap para siswa bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik dan dapat diimplementasikan apa yang didapat kepada teman dan adik kelasnya.
Tampil sebagai pemateri pertama adalah Yoseph Ikanubun dengan membahas soal Pers dan Jurnalistik.
Dia mengulas terkait sejarah, pengertian dan fungsi pers, wartawan, jurnalis, dan reporter serta jenis-jenis media massa.
“Wartawan adalah orang yang secara teratur melaksanakan kegiatan jurnalistik. Ini diatur dalam pasal 1 ayat 4 UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers,” ujar Pemimpin Redaksi detikmanado.com ini.
Dia memaparkan menyangkut kegiatan jurnalistik mulai dari mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi di media massa.
“Nah media massa ini terdiri dari media cetak, media elektronik, serta media siber,” kata Ikanubun yang juga Ahli Pers di Sulut ini.
Pada sesi kedua, Fely Taung membahas tentang Tekhnik Reportase dan Wawancara.
Fely mengulas tentang pengertian reportase dan wawancara, serta bagaimana mempersiapkan dan menjalankan reportase serta wawancara.
“Reportase dan wawancara ini penting karena menjadi bagian dari kerja-kerja jurnalistik,” ujar Taung.
Para siswa kemudian diberi kesempatan untuk melakukan simulasi singkat bagaimana teknik wawancara yang baik.
Ikanubun kembali tampil di sesi ketiga dengan membahas topik tentang Mengidentifikasi dan Menangkal Hoaks. Dimulai dengan pengertian hoaks, jenis-jenis hoaks, serta bagaimana cara menangkalnya.
“Hoaks adalah berita bohong. Ini banyak beredar atau disebar di media sosial,” katanya.
Ia menambahkan, agar para siswa tidak mudah untuk menyebar informasi yang belum teruji kebenarannya.
Pada sesi terakhir, Ketua Jurnalis Pendidikan Sulut Julkifli Madina menyampaikan materi tentang Tekhnik Menulis Berita yang mengulas tentang pengertian, jenis, nilai, struktur, dan unsur berita.
“Unsur berita itu dikenal dengan 5W+1H. Yakni what, who, where, when, why serta how. Ini harus ada dalam sebuah berita,” papar Madina yang juga Pemimpin Redaksi Infosulut.id.
Setelah semua materi rampung, para peserta dibagi dalam beberapa kelompok serta melakukan simulasi menulis berita pendek terkait kegiatan pelatihan jurnalistik tersebut.
Para siswa pun mempresentasikan berita yang ditulis.
“Kami bangga karena ternyata adik-adik siswa SMKS Kristen 1 Tomohon ternyata memiliki kemampuan yang baik dalam melakukan wawancara serta menulis berita,” ungkap Madina. (dio)