NPM, MANADO – Sebagai perguruan tinggi negeri dibawah naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Vokasi (PTV) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Politeknik Negeri Manado (Polimdo) selalu mengembangkan sinerginya untuk menjadi perguruan tinggi terbaik di Sulawesi Utara.
Polimdo terus menyesuaikan dengan berbagai kebijakan Direkorat Jenderal PTV dalam hal pendidikan agar menciptakan peserta didik yang selalu berkembang.
Tidak hanya mampu berpendidikan tinggi, akan tetapi mampu menjadi sebuah agen perubahan dalam lingkup kecil maupun besar.
Mengapa hal itu demikian? Karena disinilah sebuah kematangan dalam menempuh pendidikan dan diharapkan menjadi perubahan dalam berpikir dan bertindak.
Salah satu cara menuju kematangan dalam menempuh pendidikan saat ini adalah konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang tertuang dalam kurikulum.
Ini penting karena kurikulum merupakan jantung bagi institusi pendidikan dalam menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan saat ini.
Permendikbud No 3 Tahun 2020 memberikan hak kepada mahasiswa untuk 3 semester belajar di luar program studinya.
Melalui program ini, terbuka kesempatan luas bagi mahasiswa memperkaya dan meningkatkan wawasan serta kompetensinya di dunia nyata sesuai dengan passion dan cita-citanya.
Melalui Merdeka Belajar, mahasiswa memiliki kesempatan untuk 1 (satu) semester atau setara dengan 20 (dua puluh) sks menempuh pembelajaran di luar program studi pada Perguruan Tinggi yang sama; dan paling lama 2 (dua) semester atau setara dengan 40 (empat puluh) sks.
Menempuh pembelajaran pada program studi yang sama di Perguruan Tinggi yang berbeda, pembelajaran pada program studi yang berbeda di Perguruan Tinggi yang berbeda dan/atau pembelajaran di luar Perguruan Tinggi.
Sejalan dengan hal tersebut, Polimdo telah memiliki Peraturan Pendidikan No. 1375 /PL.12/AK/2021, Bab IV pasal 20 yang di dalamnya mengatur tentang MBKM.
Hal inilah yang mendasari Jurusan Akuntansi melaksanakan workshop kurikulum MBKM untuk 3 program study yaitu, Prodi D4 Akuntansi Keuangan, Prodi D4 Akuntansi Perpajakan, dan Prodi D3 Akuntansi.
Tiga prodi ini dikoordinasi langsung ketua jurusan Akuntansi Ivoletti Walukow, SE MSi dan Sekretaris Jurusan Jerry Lintong, SE MPd serta diikuti semua dosen pengajar di jurusan Akuntansi.
Narasumber kegiatan ini diarahkan langsung Dosen senior dan sudah berpengalaman menyusun RPS dan Matrix Assesment yaitu Jeffry O Rengku SE Ak MM CA CRA CRP dan masing – masing koordinator program studi.
Keberhasilan Jurusan akuntansi melaksanakan kegiatan ini mendapat apresiasi dari Direktur Polimdo Dra Maryke Alelo MBA dan Wakil Direktur Bidang Akademik DR Tinneke Saroinsong SST MEng.
Direktur mengharapkan semua program studi di 6 Jurusan mengikuti sama dengan yang dilakukan Jurusan Akuntansi.
Sebab ini bagian dari kebijakan Kementerian yang juga merupakan program pemerintaha Presiden Joko Widodo ini mendesak dan sebuah keharusan untuk diimplementasikan.
Menurut Ketua Jurusan Akuntansi Ivoletti Walukow, Output dari workshop diharapkan semua matakuliah sudah menyesuikan dengan kebijakan MBKM dalam bentuk RPS dan Assesmennya dapat dengan mudah digunakan dalam Proses Belajar Mengajar di Jurusan Akuntansi.
“Diharapkan mahasiswa tidak hanya menjadi lulusan terbaik yang pandai dalam berteori akan tetapi mampu merealisasikan teori,” kata dia.
Terjun kelapangan dengan bekal ilmu yang dalam untuk terobosan yang relevan. Demi kemajuan pendidikan yang tidak pernah berkesudahan.
Untuk dapat terlibat dalam kebijakan ini mahasiswa harus berasal dari program studi yang terakreditasi, dan aktif yang terdaftar pada PDDikti.
Bentuk kegiatan umum ada konsep kampus merdeka seperti pertukaran pelajar, magang, Asistensi mengajar di satuan pendidikan, penelitian, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, proyek independen, membangun desa/kuliah kerja nyata tematik (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2020). (don)