NEW POSKO MANADO, TALAUD – Proses belajar mengajar siswa di Sekolah Dasar Kristen (SDK) Rintulu Awit di Desa Awit Selatan, Kecamatan Beo Utara, Kabupaten Kepulauan Talaud sangat memprihatinkan.
Kendalanya dari enam ruangan ada empat bilik kelas kondisinya sudah harus direnovasi akibat atap ruangannya hancur.
Apalagi jika volume curah hujan lebat maka seluruh siswa langsung berhenti melaksanakan proses belajar dikarenakan seluruh ruangan ini akan tergenang air.
Jarak sekolah sampai ke titik pusat kota pemerintahan sejauh 80 kilometer dengan jarak tempuh hampir 3 jam. Dengan jumlah murid 57, 14 tenaga pengajar 4 ASN 10 tenaga honorer.
Menurut penjelasan Kepala Sekolah Meis Pellae. S.Pd, “Semestinya gedung sekolah SDK Rintulu Awit sudah ada anggaran rehap untuk tahun ini, mungkin ada keterlambatan intri dapodik di sarana prasarana/sapras, untuk Tahun 2021, sehingga ketika di cek anggarannya di Dinas Dikpora tidak ada dana anggaran rehap, lanjut Pellae.
Kami masih sangat mengharapkan uluran tangan dari Pemerintah Kabupaten dan Provinsi terlebih khusus dari Kementerian Pendidikan. Dikarenakan Sangat anak-anak ini merupakan penerus regenerasi bagi nusa dan bangsa, “tutur Pellae.
Dalam kesempatan itu Pellae menambahkan, mengawali tahun baru operator dapodik sudah diganti dengan yang baru, harapan saya bisa lebih baik lagi dalam melaksanakan tugas pekerjaan yang di percayakan menurut tupoksi kerja.
Dan sebagai pimpinan sekolah mengharapkan agar semua yang bertugas di SDK Rintulu Awit mulai Tahun ini bisa bekerja dengan baik terlebih khusus operator dapodik supaya bisa kerja secara profesional, sehingga esok hari tidak lagi menemui kesulitan.
Untuk itu sekali lagi kami mengharapkan ada follow up dari pimpinan Dinas Dikpora Talaud bisa menerima masukan dan usul baik kami,” tutup Pellae. (trier)
