NPM, MANADO-Kapolda Provinsi Sulawesi Utara, Irjen Pol Yudhiawan menyebut ada dua hal yang bakal terjadi saat pemilu. Dua hal itu adalah money politik dan berita hoax.
“Yang paling utama, yang paling sering dan rawan adalah money politic,” katanya saat menjadi narasumber di kegiatan talk show Bawaslu Sulut, Senin (29/1/2024) pagi di Manado.
Kapolda Sulut secara jelas mengatakan bahwa money politic atau politik uang yang dilakukan peserta pemilu untuk meraup banyak suara masyarakat.
Dikatakannya, dengan menggunakan pengaruh uang, jelas-jelas tidak boleh tapi ini yang akan sering terjadi. Ini harus diantisipasi.
Selain money politic lanjut Kapolda, Sulut paling rawan terjadi adalah hoax.
“Berita hoax seolah-olah berita itu memang terjadi. Seandainya itu yang terus menerus disampaikan kepada seluruh warga melalui media sosial, seolah-olah benar, ini yang rawan,” ujar Kapolda.
Kapolda memastikan bekerja sama dengan KPU, Bawaslu, DKPP, TNI kemudian seluruh partai politik dan bakal calon untuk bersinergi untuk mencegah kasus tersebut terjadi.
Kapolda juga meminta peserta pemilu tidak melakukan black campaign serta disintegrasi politik.
Kapolda juga menghimbau agar calon atau pelaku pemilu bisa berpartisipasi aktif dengan melakukan politik yang sehat serta bersama-sama menciptakan situasi politik yang aman.
Kapolda juga memastikan akan menjamin keamanan pemilu mulai dari pemungutan suara, pengawalan hingga kotak suara dan dipastikan aman.
“Sinergi dengan pihak terkait itu sangat penting dilakukan demi keamanan berlangsungnya pemilu nanti,” pungkasnya.
Diketahui, hadir juga narasumber lainnya di rakor itu yaitu, Pangdam X111/Merdeka, Kepala Kejati Sulut, Kabinda Sulut dan Ketua KPU Sulut dan didampingi langsung Ketua Bawaslu Sulut, Ardiles Mewoh. (rud)
