NEW POSKO MANADO, BITUNG – Warga Sulawesi Utara (Sulut) mulai merasakan kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng (Migor) yang hingga kini masih terus menjadi keluhan masyarakat.
Anehnya, masyarakat di Kota Bitung terlihat santai dan aman-aman saja dengan kelangkaan ataupun kenaikan harga Migor.
Sepertinya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung dalam hal ini Wali Kota dan Wakil Wali Kota Maurits Mantiri Hengky Honandar ‘malendong’ kendalikan harga.
Wali Kota dan Wakil Wali Kota pilihan rakyat Bitung ini dinilai berhasil mengendalikan kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng di Kota digital ini.
“Ini tidak lepas dari kesigapan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung melakukan antisipasi disaat kelangkaan dan harga minyak goreng mulai naik,” kata Kadis Perdagangan Pemkot Bitung, Jhonly Tamaka.
Lanjut dia, buktinya, disaat sejumlah daerah “menjerit” dengan kelangkaan dan naiknya harga minyak goreng, masyarakat Kota Bitung malah terjadi sebaliknya karena pasokan dan harga kebutuhan dapur itu terkendali.
Kata Jhonly, isu minyak goreng dikabarkan akan langkah dan mengalami kenaikan, Maurits-Hengky melalui tim pengendalian inflasi daerah (TPID) kota Bitung langsung diminta untuk menyiapkan langkah antisipasi.
“TPID ini kemudian menggandeng produsen dan distributor minyak kelapa di kota Bitung serta bulog melakukan operasi pasar di delapan Kecamatan setiap hari,” tuturya.
Program operasi pasar diluncurkan dengan melibatkan TPID yang didalamnya ada dinas perdagangan dan bagian perekonomian pemkot Bitung mampu memenuhi kebutuhan dan menstabilkan harga minyak goreng.
“Operasi pasar minyak goreng ini adalah kerja keroyokan karena melibatkan semua pihak termasuk TNI/Polri melakukan pengawasan di lapangan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” tutup jhony.
Diketahui bersama, hasilnya pasokan dan harga minyak goreng hingga saat ini di Kota Bitung mampu dikendalikan tanpa ada gejolak seperti daerah lain. (bry)