NPM, TOMOHON – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tomohon menggelar Rapat Paripurna mendengarkan pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia, secara daring dari Ruang Sidang DPRD Kota Tomohon, Selasa (16/8/2022).
Sidang tahunan MPR RI bersama DPR dan DPD ini dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Adapun, Rapat paripurna dipimpin oleh Ketua DPRD Kota Tomohon Djemmy Sundah, SE didampingi Wakil Ketua DPRD Kota Tomohon Erens Kereh, AMKL dan Drs Jhony Runtuwene, DEA.
Turut dihadiri Wali Kota Tomohon Caroll Joram Azarias Senduk, SH bersama Wakil Walikota Tomohon Wenny Lumentut, SE serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Tomohon, KPU dan Bawaslu serta jajaran Pemerintah Kota Tomohon.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo saat menyampaikan pidato kenegaraan menggunakan Baju Paksian asal Provinsi Bangka Belitung dengan motif Pucuk Rebung bertempat di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta.
Presiden mengatakan, Indonesia mendapatkan apresiasi sebagai salah satu negara yang berhasil mengatasi pandemi dan memulihkan ekonominya dengan cepat.
“Pemulihan ekonomi Indonesia dalam tren yang terus.menguat, tumbuh 5,01% di Triwulan I dan menguat signifikan menjadi 5,44% di Triwulan II 2022,” kata mantan Gubernur Jakarta itu.
Lanjut Presiden, sektor-sektor strategis seperti manufaktur dan perdagangan tumbuh secara ekspansif, didukung oleh konsumsi masyarakat yang mulai pulih serta solidnya kinerja ekspor.
“Sementara neraca perdagangan telah mengalami surplus selama 27 bulan berturut-turut,” jelas Jokowi.
Ia menambahkan, sektor manufaktur yang mengalami pemulihan kuat menopang tingginya kinerja ekspor nasional.
Ke depan, Presiden meminta harus terus waspada. Risiko gejolak ekonomi global masih tinggi.
“Perlambatan ekonomi dunia tetap berpotensi memengaruhi laju pertumbuhan,ekonomi domestik dalam jangka pendek,” beber Presiden.
Ia menambahkan, konflik geopolitik dan perang di Ukraina telah menyebabkan eskalasi gangguan sisi suplai yang memicu lonjakan harga-harga komoditas global.
“Selain itu mendorong kenaikan laju inflasi di banyak negara, tidak terkecuali Indonesia,” pungkas Presiden.(mhk)