NPM, Manado – Bank Sulut Gorontalo (BSG) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan edukasi manfaat menabung kepada penyandang disabilitas di Kota Manado, Sulawesi Utara.
Edukasi dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023 ini berlangsung di Sekolah Luar Biasa Yayasan Pembinaan Anak Cacat (SLB YPACK) Manado di Malalayang, Kota Manado, Senin (23/10/2023).
Direktur Operasional BSG, Louisa Parengkuan dan Wakil Kepala OJK Sulutgomalut, Yan Iswara Rosya berinteraksi dengan puluhan anak hingga remaja disabilitas.
Butuh upaya ekstra bagi keduanya untuk menjelaskan manfaat menabung bagi pelajar. Termasuk mereka yang menyandang disabilitas.
Louisa Parengkuan menjelaskan, sebagai bank daerah, BSG peduli dengan Inklusi Keuangan. “Ini komitmen kami, menjangkau semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas,” kata Louisa
Louisa memperkenalkan Tabungan Simpanan Pelajar (Simpel) kepada penyandang disabilitas. “Lewat program BSG Goes to School, seorang bisa kita jemput di sekolah-sekolah,” katanya.
Sementara Yan Iswara mengungkapkan, Bulan Inklusi Keuangan digelar untuk meningkatkan akses dan literasi keuangan masyarakat Indonesia.
“Inklusi Keuangan artinya akses oleh semua. Tidak terbatas. Termasuk oleh saudara-saudara kita disabilitas,” jelas Yan.
Katanya, upaya ini dilakukan dengan harapan, ke depan penyandang disabilitas pun bisa mengelola keuangan secara mandiri.
Edukasi berlangsung menarik. Dipandu Group Head Operasional BSG Linda Moniaga dan Humas OJK Sulutgomalut, Mouren Monigir, pelajar disabilitas diajak bermain, menjawab quiz terkait manfaat menabung.
Mereka yang bisa menjawab benar diberikan hadiah uang tunai untuk ditabung serta coklat.
Pada saat itu, BSG memberikan bantuan Tabungan Simpel untuk tiap anak dengan saldo awal masing-masing Rp 100.000.
“Untuk setoran, tarik tunai dan lainnya bisa dilakukan oleh orangtua,” ujar Louisa Parengkuan lagi.
Ketua Yayasan Pembinaan Anak Cacat Manado, dr Jeanette Rondonuwu-Siby berterima kasih kepada BSG dan OJK.
“Ini luar biasa. Anak-anak mendapatkan hal baru terkait manfaat menabung,” kata dr Jeanette.
Kepala SLB YPAC Manado, Hettie Lumintang menjelaskan, SLB itu mengasuh 52 orang disabilitas.
“Rinciannya, 12 siswa SD, 17 siswa SMP dan sisanya sederajat SMA,” jelas Hettie.
Puluhan peserta asuh ini berlatar beragam disabilitas. Jenis ketunaan meliputi tuna rungu (hambatan pendengar); tuna grahita (hambatan intelektual); autisme; down syndrome dan una daksa (hambatan fisik).
Hadir dalam kegiatan edukasi ini, Pimdiv Corsec BSG, Heince J Rumende; Pimdiv Pengembangan Bisnis dan Jaringan, Nolvy Kilanta dan Pimdiv Manajemen Risiko, Rudyanto Katili. (*/don)