NPM, Manado – Direktur Manajemen Pembangkitan PT PLN (Persero), Rizal Calvary Marimbo mengunjungi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) untuk memberikan Kuliah Umum bertajuk Menggali Potensi Diri Menuju Kesuksesan Kelistrikan Sulawesi Utara, Kamis (25/09/2025).

Acara yang diselenggarakan Fakultas Teknik Unsrat ini dihadiri lebih dari 200 peserta, termasuk para dosen dan mahasiswa dari berbagai Fakultas Teknik terlebih khusus Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro.

Dalam pemaparannya, Rizal menegaskan bahwa Indonesia, dengan kekayaan sumber daya Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang melimpah, memiliki peran sentral dalam upaya global mengatasi krisis iklim.

“PLN telah menyusun RUPTL 2025–2034 yang merupakan “Beyond the Greenest RUPTL” ini merupakan torehan sejarah RUPTL karena akan meutilisasi EBT secara massif untuk melayani demand,” ungkap Rizal.

“Dalam RUPTL tersebut, akan ada penambahan kapasitas pembangkit sebesar 69,5 GW. 76% diantaranya yaitu sebesar 53 GW merupakan pembangkit EBT. Didominasi oleh 17 GW pembangkit surya, kemudian diikuti 12 GW PLTA, 7 GW PLTB, 5 GW Pembangkit Panas Bumi,” tambahnya.

Dalam menjalankan RUPTL sebagai bagian dari Net Zero Emission 2060, PLN menghadapi tantangan-tantangan.

Tantangan pertama yaitu terdapat miss match antara lokasi potensi sumber EBT dengan pusat-pusat demand.

Sumber-sumber EBT seperti panas bumi, surya ataupun air berada di kawasan rural area. Sementara pusat-pusat demand seperti industri, mall, hotel berada di kawasan perkotaan.

Transisi energi adalah langkah yang tidak bisa ditawar lagi. PLN merancang RUPTL paling hijau sepanjang sejarah, namun tetap dengan perhitungan yang matang.

“Kita menghadapi trilema energi: bagaimana menyeimbangkan keandalan pasokan, keterjangkauan tarif, dan keberlanjutan lingkungan. Ketiga aspek ini harus berjalan seiring, tidak boleh hanya fokus pada salah satunya,” ungkap Rizal.

Wakil Dekan Fakultas Teknik Unsrat, Dr Judy Waani menegaskan pentingnya keterlibatan kampus dalam mendukung transformasi energi nasional.

“Kami sangat bersyukur karena menjadi pilihan dari PLN sehingga mahasiswa dan dosen hadir dengan sangat antusias. Kami sangat berterima kasih atas kunjungan dan kuliah umum yang dibawakan ini,” ujar Judy.

Katanya, kesempatan ini sangat berharga terlebih khusus untuk mahasiswa dalam menimbah ilmu.

“Juga untuk dosen yang biasanya kuliah hanya didalam ruangan saat ini kami juga mendapatkan informasi dan ilmu langsung dari orang-orang profesional dibidangnya,” ujar Judy.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo Usman Bangun menegaskan bahwa kuliah umum ini menjadi bagian dari komitmen PLN untuk berbagi wawasan dengan dunia akademik.

“PLN ingin mahasiswa tidak hanya mendengar isu transisi energi dari luar, tetapi langsung dari sumbernya. Dengan begitu, mereka bisa menjadi agen perubahan di tengah masyarakat,” tegas Usman.

Kuliah umum ini diharapkan mampu menambah wawasan mahasiswa Unsrat tentang tantangan dan peluang sektor energi.

Sekaligus memperkuat kerja sama strategis antara perguruan tinggi dan industri dalam mendorong tercapainya transisi energi berkelanjutan di Indonesia. (*/don)